Rabu, 16 Oktober 2013 - 0 komentar

Bertemu Plurker Jogjakarta

Datang malam hari dan diantar ke rumah manten anyar @alfiali dan @nobodie

Manten anyar Alfi dan Ali

Pamer stiker plurk, oleh oleh buat aku (blush)

Welcome drink and snack
Teh hangat dan martabak manis-telor (nyam nyam)

Berfoto bersama manten anyar

Manten anyar berfoto dengan mas Joko (manten wanna be) 

Oleh-oleh dari Jogja Plurker dan sovenir nikahan Alfi-Ali
Bergaya di depan rumah Alfi-Ali sebelum berangkat jalan-jalan dan check in di penginapan 


Foto bersama yanti (plurker Jogja) di depan pintu masuk benteng Vredeburg

Foto bersama Alfi di depan pintu masuk Benteng Vredeburg


 Berkeliling diorama

Mesin Cetak 'Kedaulatan Rakyat' mesin cetak surat kabar pertama di Indonesia (ngarang :P )

Alfi dan Yanti bergaya dulu

Yanti serius sekali

Alfi kagum dan mencoba menyelami adegan yang diperankan boneka replika


Capek, istirahat dulu :p

Lambang keraton dari masa ke masa

Naik ke atas benteng 




Gedung lama Bank BNI di foto dari benteng Vredeburg

Jendela kuno yang besar, aku tampak kecil

Alfi mencoba Levitasi

Percobaan levitasi

mencoba melompat

bersiap-siap

gak jadi levitasi, foto biasa aja

Alas kakiku dan alas kakimu

Lorong ke Masjid bawah tanah di Taman Sari

Duduk di Jendela

memandang keluar jendela


Bersandar di pintu lorong (?)

Menyusuri lorong




Pintu masuk Pulau Cemeti


Pintu masuk Pulau Cemeti

bertemu fajarembun, admin plurk Malang di Stasiun Tugu Jogjakarta


Manten anyar-manten wannabe- manten lawas
ki-ka: Alfi, Ali, mas Joko, Fajar, Aliyah (istri Fajar)

Nongkrong di angkringan kopi joss, pesannya es teh dan jeruk anget
ki-ka: Laksono Adi, Yanti, Alfi, Ali, Mas Joko

oleh-oleh boneka Japar (jajanan Pasar) si Cakue

-sekian-
Selasa, 15 Oktober 2013 - 0 komentar

Ayah dan Bunda, Resahkanlah Kehidupan Akherat Kami, Jangan Kehidupan Dunia kami

Ayah, Bunda, sejak kami menikah, kami memiliki cita dan impian

Cita kami sederhana, membangun keluarga ini dengan jerih payah sendiri, dari keringat sendiri, 
tak banggakah engkau wahai Ayah dan Bunda, dgn cita kami? dengan impian dan usaha kami?

Ayah, Bunda mengapa kau merisaukan kami di sini?
Ayah, Bunda, setiap rejeki yg kami terima, kami syukuri nikmat yg ada,kami bahagia dengan keadaan kami
Ayah, Bunda, tahukah engkau, kami menikmati setiap langkah ini, membangun kehidupan dunia kami dari awal. 
Ayah, Bunda, tahukah engkau, kami tak inginkan kehidupan dunia yang instan, kami menikmati proses hidup rumahtangga kami
Ayah, Bunda, Tak usah engkau risaukan kehidupan dunia kami..
Allah ada dan selalu ada melindungi kami, 

Cukup doamu wahai Ayah dan Bunda yg kami minta

Tak usah engkau resah akan tempat tinggal kami, bumi Allah masih luas utk kami pijak, masih ada awanNya yang menaungi kami dr terik mentari, masih ada lautan dan sumber airNya yang memuaskan dahaga kami
Ada berjuta-juta tanamanNya utk kami,
Dan.. yang pasti ada rejeki dariNya untuk kami, dan selalu ada rahmatNya utk kami, 

Cukup doamu wahai Ayah dan Bunda untuk kami

Ayah, Bunda, yang kami pinta doamu, cukup doamu, tak usah resahkan kehidupan dunia kami, resahkanlah akherat kami wahai Ayah dan bunda..

Ya, Ayah, Bunda, resahkanlah akherat kami
doakan kami supaya menjadi hamba Allah yg bertaqwa..
Ya, Ayah, Bunda, resahkan akhirat kami..
Ya. Ayah, Bunda, resahkanlah akhir hidup kami..
doakan kami berakhir hidup dalam Khusnul khotimah,
dalam iman islam dan dalam menyebut nama Allah..

Ya, Ayah, Bunda, Doakan kami menjadi hamba Allah yang bertaqwa,.
itu pinta kami Ayah, Bunda..
bukan harta dunia...
pinta kami doamu wahai Ayah, Bunda 
cukup doamu, Ayah, Bunda...
doamu Ayah, Bunda untuk kami









*teruntuk Abu-Ummu Luqman, dan Abi-Ummi semoga Allah melimpahkan Rahmat, Berkah dan hidayah untuk kalian selalu. Aamiin*