Selasa, 22 September 2015 - 0 komentar

PEMBAGIAN NAJIS, CARA MENSUCIKANNYA

PEMBAGIAN NAJIS, CARA MENSUCIKANNYA,

1.       Najis mugallazah (tebal), yaitu najis anjing. Benda yang terkena najis ini hendaklah dibasuh tujuh kali, satu kali diantaranya hendaklah dibasuh dengan air yang dicampur tanah. Sabda Rasul Saw.:”Cara mencuci bejana seseorang dari kamu apabila dijilat anjing, hendaklah dibasuh tujuh kali, slah satunya hendaklah dicampur dengan tanah.”(Riwayat Muslim)

2.       Najis mukhaffafah (ringan), misalnya kencing anak laki-laki yang belum memakan makanan lain selain ASI. Cara mencuci benda yang kena najis ini cukup dengan memercikan air ke benda tersebut meskipun tidak mengalir. Adapun kencing anak perempuan yang belum memakan makanan selain ASI. Cara mencucinya hendaklah dibasuh sampai air mengalir di atas benda yang kena najis,dan hilang zat najis dan sifat-sifatnya, sebagaimana mencuci kencing orang dewasa. Hadist Rasul Saw.:’Sesungguhnya Ummu Qais telah datang kepada Rasulullah Saw. Beserta bayi laki-lakinya yang belum makan makanan selain ASI. Sesampainya di depan Rasul Saw. Beliau dudukan anak itu dipangkuan beliau. Kemudian beliau dikencinginya, lalu beliau meminta air, lantas beliau percikan air itu pada kencing kanak-kanak tadi, tetapi beliau tidak membasuh kencing itu.(Riwayat Bukhari dan Muslim). Sabda Rasul Saw : “Kencing kanak-kanak perempuan dibasuh sedangkan kencing kanak-kanak laki-laki diperciki(Riwayat Tarmizi)

3.       Najis mutawassithah(pertengahan), najis yang lain dari pada yang lain darikedua najis di atas. Najis ini terbagi atas dua bagian:

a.       Najis hukmiyah, yaitu yang kita yakini adanya , tetapi tidak nyata zat, bau, rasa dan warnanya, hal ini seperti kencing yang sudah lama kering, sehingga sifat-sifatnya telah hilang. Cara mencuci najis ini cukup dengan mengalirkan air diatas benda yang kena najis itu.

b.      Najis ‘ainiyah, yaitu yang masih ada zat, warna, rasa dan baunya. Kecuali warna atau bau yang sangat sukar menghilangkannya, sifat ini dimaafkan. Cara mencuci najis ini hendaklah dengan menghilangkan zat, rasa , warna dan baunya.

MACAM-MACAM NAJIS

Diantara hal-hal yang najis adalah sebagai berikut:

1. Anjing

Anjing adalah hewan yang dihukumi najis. Sesuatu atau benda yang terjilat olehnya harus dicuci sebanyak tujuh kali, yang salah satunya adalah dengan menggunakan (dicampur) tanah. Hal ini didasarkan pada hadits dari Abdullah bin Mughafal, bahwa Rasulullah saw pernah bersabda,

Apabila ada anjing menjilati bejana salah seorang diantara kalian, maka hendaklah ia mencucinya sebanyak tujuh kali dengan air dan campurilah dengan tanah, untuk yang kedelapan kalinya. (HR. Muttafaqun 'Alaih)

Sedangkan menurut apa yang diriwayatkan dari abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah saw telah bersabda :

"Apabila ada anjing yang meminum air dari dalam bejana salah seorang di antara kalian, mka hendaklah ia mencucinya sebanyak tujuh kali" (HR. Muslim, Ahmad, Abu Dawud, dan Baihaqi)

2. Babi

Babi merupakan hewan yang tubuhnya secara keseluruhan adalah dihukumi najis, sebagaimana difirmankan Allah Azza wa Jalla :

"Diharamkan bagi kalian (makanan) bangkai, darah dan daging babi"

(Al-Maidah : 3)

3. Kotoran dan Kencing Hewan Yang Haram Dimakan Dagingnya

Setiap binatang yang tidak boleh (haram) dimakan dagingnya menurut syari'at Islam seperti Keledai dan bighal, maka semua yang keluar dari binatang-binatang tersebut adalah najis, baik kotoran maupun kencingnya. Hal ini didasarkan pada hadits dari Abu Hurairah ra, dimana ia berkata :

"Nabi saw pernah buang air besar, lalu beliau menyuruhku membawakan tiga batu untuknya. Akan tetapi, aku hanya mendapatkan tiga batu saja. Selanjutnya aku mencari batu yang ketiga, namun tidak juga mendapatkannya. Lalu aku mengambil kotoran dan aku membawanya kepada beliau. Maka beliau hanya mengambil dua batu saja dan membuang kotoran tersebut seraya berkata: Ini adalah kotoran (tidak dapat dipergunakan untuk bersuci)." (HR. Bukhrari, Ibnu Majah dan Khuzaimah)

4. Khamer

Menurut Jumhur Ulama, khamer itu dihukumi najis. Pendapat ini didasarkan pada firman Allah SWT:

"Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamer, berjudi, (berkurban untuk) berhala dan mengundi nasib dengan panah, kesemuanya itu adalah perbuatan keji yang termasuk perbuatan syetan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu, agar kalian mendapat keberuntungan."

(Al-Maidah : 90)

5. Wadi

Wadi adalah cairan kental yang biasanya keluar setelah seseorang selesai buang air kecilnya (kencing). Wadi ini dihukumi najis dan harus disucikan seperti halnya kencing, akan tetapi tidak wajib mandi. Mengenai hal ini, Aisyah ra mengatakan:

"Wadi itu keluar setelah proses kencing selesai. Untuk itu hendaklah seorang muslim (muslimah) mencuci kemaluannya (setelah keluarnya wadi) dan berwudhu' serta tidak diharuskan untuk mandi." (HR. Ibnu Mundzir)

6. Madzi.

Madzi adalah cairan bening sedikit kental yang keluar dari saluran kencing ketika bercumbu / ketika nafsu syahwat mulai terangsang atau terkadang seseorang tidak merasakan akan proses keluarnya. Hal itu sama-sama dialami oleh laki-laki dan juga wanita, akan tetapi pada wanita jumlahnya lebih banyak. Menurut kesepakatan para ulama, madzi ini dihukumi najis. Apabila madzi ini mengenai badan, maka harus dibersihkan dan apabila mengenai pakaian, maka cukup hanya dengan menyiramkan air pada bagian yang terkena.

Dari Ali bin Abi Thalib ra, dia menceritakan,

"Aku ini seorang laki-laki yang sering mengeluarkan madzi. Lalu aku suruh seseorang untuk menanyakan hal itu kepada Nabi, karena aku malu, sebab puterinya adalah isteriku. Maka orang yang disuruh itupun bertanya dan beliau menjawab: Berwudhu'lah dan cuci kemaluanmu!" (HR. Bukhari dan lainnya)

7. Kencing dan Muntah Manusia

Menurut kesepakatan para ulama, keduanya adalah najis. Rasulullah saw dengan keras memperingatkan supaya menghindarinya, dimana beliau bersabda:

"Bersucilah dari kencing, karena pada umumnya adzab kubur itu didapat dari air kencing"

Akan tetapi, beliau memberikan keringanan pada kencing yang keluar dari kemaluan seorang bayi yang belum memakan makanan lain, selain hanya minum air susu ibunya. Sedang apabila telah memakan makanan yang lain, maka dalam hal ini wajib untuk dicuci, dimana tidak ada perbedaan perdapat dari para ulama mengenai masalah ini.

Adapun mengenai muntah manusia, apabila hanya sedikit maka hal itu dimaafkan (tidak najis).

8. Darah

Yang dimaksud dengan darah disini adalah darah haid, pendarahan yang dialami oleh seorang wanita yang tengah hamil, nifas maupun darah yang mengalir; misalnya darah yang mengalir dari hewan yang disembelih. Tapi apabila darah tersebut adalah sisa yang menempel pada urat/daging maka hal tersebut dimaafkan.

Aisyah ra berkata: "Kami pernah makan daging, sedang padanya masih terdapat darah yang menempel pada kuali."

Di dalam kitab Shahih Imam Al-Bukhari disebutkan:

"Bahwa orang-orang muslim pada permulaan datangnya Islam, mereka mengerjakan shalat dalam keadaan luka. Seperti Umar bin Khaththab yang mengerjakan shalat, sedang darah lukanya mengalir."

9. Mani

Mengenai mani, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama, yang mana sebagian dari mereka mengganggapnya najis. Yang jelas ia tetap suci menurut jumhur ulama’. Akan tetapi disunnatkan mencucinya apabila basah dan cukup menggaruknya, apabila dalam keadaan (telah) kering.

Ibnu Abbas ra dia bercerita:

"Rasulullah saw pernah ditanya tentang mani yag mengenai pakaian. Maka beliau menjawab: Mani itu sama dengan dahak dan ludah, dan cukup bagimu menghapusnya dengan secarik kain atau kertas." (HR. Dauquthni, Baihaqi dan Tathawi)

10. Bangkai

Yang dimaksud bangkai disini adalah setiap hewan yang mati tanpa melalui proses penyembelihan yang disyariatkan oleh Islam dan juga potongan tubuh dari hewan yang dipotong atau terpotong dalam keadan masih hidup.

Allah SWT berfirman:

"Diharamkan bagi kalian (memakan) bangkai." (Al-Maidah : 3)

Dalam hadits yang disebutkan dari Abu Waqid Al-Laitsi, ia menceritakan; Rasulullah saw bersabda: "Bagian yang dipotong dari binatang yang masih hidup adalah bangkai." (HR Abu Dawud dan At-Tarmidzi)

Mengenai bangkai ini ada beberapa pengecualian, diantaranya:

 Bangkai ikan dan belalang, keduanya termasuk suci. Hal itu sebagaimana disabdakan Rasulullah saw menganai laut yaitu:

 "Air laut itu suci dan mensucikan, bangkai hewannya pun halal untuk dimakan."

Bangkai yang tidak memiliki darah yang mengalir seperti semut, lebah dan lainnya. Bangkai hewan-hewan jenis ini suci.

Tulang, tanduk dan bulu bangkai, yang kesemuanya itu adalah suci.

Hati dan Limpa (yang merupakan darah beku), hewan yang halal dimakan dan yang disembelih sesuai dengan syariat, sebagaiman yang disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar ra, dimana ia menceritakan; Rasulullah pernah bersabda: "Dihalalkan bagi kita dua bangkai dan dua darah. Dua bangkai itu adalah segala jenis ikan yang hidup di air dan bangkai belalang. Sedangkan dua darah itu adalah hati dan limpa." (HR. Ahmad- Asy-Syafi'I, Ibnu Majah, Al-Baihaqi dan Daruquthni)

    Hadits ini berstatus dhaif, akan tetapi Imam Ahmad menshahihkan dan menyetujuinya.
Rekap Pertanyaan dan Jawaban

 Tanya:
1. Jika terkena kotoran burung dan monyet/kera apakah mensucikannya cukup dibasuh dengan air hingga hilang bau, dan warnanya?

Jawab ; iya betul
2. Bolehkah menyucikan najis kotoran bayi perempuan pada popok dengan cara membersihkan dulu kotorannya dengan air mengalir, lalu merendamnya ke dalam ember yg sudah berisi air deterjen?

Jawab : boleh bunda

3. pengatahuan sya...smber najis dr anjing adlh air liurnya
.apa btul..?

Liurnya dan cairan tubuhnya

4.dptkah air liur dihilangkan..shingga tidak ada najis lg..

Dhilangkan bagaimana bun?

 Kalau dgn dicuci maka boleh

5. ustdzh... perbedaannya apa ya antara air pipis anak bayi laki2 dan perempuan..soalnya cara mmbersihkannya beda..

Beda unsur urine nya kali ya bun.sempat baca1 di google.yg jelas rasulullah peribtahkan cara yg beda thdp keduanya

6. bagaimana hukum seorang muslim yg mmlihara anjing.(bhkan mnggendongny).#yg brptensi meningglkn najis di bnyak tmp

Kalau anjingnya untk bwrburu maka boleh saja.
Tapi kalau untk ditimang dan disayang2...sebaiknya tidak
Menghidari najisnya

7. Ustadzah semua yg najis tu kn haram trus kalo sayuran yg pupuknya dr hal najis tu gmn y ustadzah...??? Contoh kangkung yg dikotoran babi tu haram p halal...?

Halal asal dicuci sebersih2nya ya bun.
Di tempat saya kol juga disiram kotoran manusia

8. Ustadzh mau nanya kl sepre kena air mani tp cuma di lap doang trus ketiduran kita sholat g ganti baju, apakah baju itu ke najis dan sholat kita g sah???

Sebaiknya dipercik dengan air dulu ya bun baju yg terkena seprai tadi.meskipun mnrt mazhab syafii: mani itu suci

9. Ustadzah..yg no.3 td diatas dsebutkan setiap binatang yg haram dimakan dagingnya menurut syariat Islam seperti keledai dan bighal..dst..
Pertanyaanny:
Jadi keledai itu haram ya?klo bighal apa ya ustadzah?

Iya haram.
Bighal itu hasil perkawinan kuda dan keledai

Kalau di indo kayaknya jarang keledai ya...kalau di sini banyak banget.bahkan kmrin sempat beredar isu pemalsuan daging sapi dgn daging keledai.katanya rasanya mirip

 10. Ustadzah klo rmh abis ditempati org yg pelihara anjing gmn hukumnya?apa qta mesti bersihin seluruh rmh 7x + tanah?

Dipel dengan sabun cair atau caitan buat pel lantai aja
Senin, 14 September 2015 - 0 komentar

HIMBAUAN DZULHIJJAH

๐ŸŽ‰๐ŸŽŠ EDISI SPESIAL๐ŸŽŠ๐ŸŽ‰

๐ŸŒ๐ŸŒ™๐ŸŒ๐ŸŒ™๐ŸŒ๐ŸŒ™๐ŸŒ๐ŸŒ™๐ŸŒ๐ŸŒ™

๐Ÿ’ฆEmbun Pagi


๐Ÿ“ฎSenin, 14 September 2015

๐Ÿ“ฃHIMBAUAN DZULHIJJAH๐Ÿ“ฃ

๐Ÿ“ Ustadz Robin (Ketum Kajian Online Hamba Allah)

๐ŸŒŸ๐ŸŒ™⭐๐ŸŒŸ๐ŸŒ™⭐๐ŸŒŸ๐ŸŒ™⭐

๐Ÿ”นDiriwayatkan oleh Al-Bukhari, rahimahullah, dari Ibnu 'Abbas Radhiyallahu 'anhuma bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : Tidak ada hari dimana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu : Sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah. Mereka bertanya : Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah ?. Beliau menjawab : Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun".

๐Ÿ’™Amal Sholeh yang dianjurkan:

1. Haji/Umrah

2. Puasa sunnah dari tanggal 1 sd. 9 dzulhijjah, atau minimal 9 dzulhijjah

๐Ÿ”นBerkata Imam Nawawi :
"Maka berpuasa sembilan hari ini (awal dzulhijjah) bukan perkara yang dibenci, bahkan sangat disunnahkan, terlebih lagi pada tanggal sembilan, yang merupakan hari arafah, dan telah dijelaskan apa-apa yang berkaitan dengan keutamaan hari tersebut. Dan telah diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari, bahwasanya Rasulullah 'alaihi shshalatu wassalam bersabda : "Tidak ada hari-hari yang lebih utama ketika seorang beramal shalih didalamnya dibandingkan dengan hari-hari ini." Yaitu, sepuluh hari pertama dari bulan dzul hijjah." 
(Syarh Shahih Muslim : 8/320/1176).

3. Takbir, mulai tanggal 1 dzulhijjah

๐Ÿ”นImam Bukhari rahimahullah menuturkan bahwa Ibnu Umar dan Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhuma keluar ke pasar pada sepuluh hari tersebut seraya mengumandangkan takbir lalu orang-orangpun mengikuti takbirnya. Dan Ishaq, Rahimahullah, meriwayatkan dari fuqaha', tabiin bahwa pada hari-hari ini mengucapkan :

ุงู„ู„ู‡ ุฃูƒุจุฑ ุงู„ู„ู‡ ุฃูƒุจุฑ ู„ุง ุฅู„ู‡ ุฅู„ุง ุงู„ู„ู‡ ูˆุงู„ู„ู‡ ุฃูƒุจุฑ ูˆู„ู„ู‡ ุงู„ุญู…ุฏ

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa Ilaha Ilallah, wa-Allahu Akbar, Allahu Akbar wa Lillahil Hamdu

"Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Tidak ada Ilah (Sembahan) Yang Haq selain Allah. Dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala puji hanya bagi Allah".

๐Ÿ”นDianjurkan untuk mengeraskan suara dalam bertakbir ketika berada di pasar, rumah, jalan, masjid dan lain-lainnya. Sebagaimana firman Allah.

ูˆَู„ِุชُูƒَุจِّุฑُูˆุง ุงู„ู„َّู‡َ ุนَู„َู‰ ู…َุง ู‡َุฏَุงูƒُู…ْ

"Dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu ...". [al-Baqarah/2 : 185].

4. Menyembelih Qurban (tgl 10 dzulhijjah atau hari tasyrik)

5. Memperbanyak Tilawah al Quran

6. Memperbanyak sholat sunnah dan sholat malam

7. Memperbanyak sedekah setiap hari

8. Memperbanyak istighfar dan taubat

9. Sholat Idul Adha dan mendengarkan khutbah.

10. Menghindari potong rambut/bulu dan kuku apabila berniat melakukan qurban.

11. Amal-amal sholeh lainnya.


Mari bersegera, MENUJU SURGA!! ✊ .


๐ŸŒ๐ŸŒ™๐ŸŒ๐ŸŒ™๐ŸŒ๐ŸŒ™๐ŸŒ๐ŸŒ™๐ŸŒ๐ŸŒ™
๐Ÿ‘๐Ÿ„๐Ÿ‘๐Ÿ„๐Ÿ‘๐Ÿ„๐Ÿ‘๐Ÿ„๐Ÿ‘๐Ÿ„

Div BBnA-HA/A/ 09/ 14/IX/2015

==========================================
Kamis, 10 September 2015 - 0 komentar

5 KIAT MENGGAPAI KETENANGAN JIWA

๐ŸŒป๐Ÿƒ๐ŸŒป๐Ÿƒ๐ŸŒป๐Ÿƒ๐ŸŒป๐Ÿƒ๐ŸŒป
5 KIAT MENGGAPAI KETENANGAN JIWA
๐ŸŒžUstadz Kaspin Nur
Kamis, 10 September 2015
๐ŸŒป๐Ÿƒ๐ŸŒป๐Ÿƒ๐ŸŒป๐Ÿƒ๐ŸŒป๐Ÿƒ๐ŸŒป

๐ŸŒ Sumber :
http://www.hambaallah.net/2015/05/5-kiat-menggapai-ketenangan-jiwa.html?m=1
•﹏••﹏••﹏••﹏••﹏••﹏••﹏••

Dalam hidup ini, manusia sering menghadapi masalah berat. Akibatnya timbul kecemasan, ketakutan, dan ketidaktenangan, bahkan tidak sedikit manusia yang akhirnya kalap bahkan sampai bunuh diri. Oleh karena itu, ketenangan dan kedamaian jiwa sangat diperlukan, Al-Qur’an menyebutkan beberapa kiat praktis untuk memperolehnya.

1. ZIKRULLAH

Zikir kepada Allah swt. merupakan kiat untuk menggapai ketenangan jiwa.  Allah berfirman,

”(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram.”(ar-Ra’d: 28)

2. YAKIN AKAN PERTOLONGAN ALLAH

Sesulit apa pun keadaan, seorang muslim harus yakin adanya pertolongan Allah yang membuatnya akan tenang. Allah berfirman,

”Dan Allah tidak menjadikannya (pemberian bala bantuan itu) melainkan sebagai kabar gembira lagi (kemenangan)mu, dan agar hatimu tenang karenanya. Dan tidak ada kemenangan itu selain dari Allah yang Mahaperkasa. Mahabijaksana.”(Ali Imran:126 lihat juga al-Anfaal: 10)

Namun pertolongan itu sering kali bila seseorang telah mencapai puncak kesulitan. Allah berfirman,

”Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelratan, penderitaan yang digincang (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata,’Kapankah datang pertolongan Allah?’ Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.”(al-Baqaraah: 214)

3. MEMPERHATIKAN BUKTI KEKUASAAN ALLAH

Kecemasan dan ketidaktenangan jiwa adalah karena manusia sering kali terlalu merasa yakin dengan kemampuan dirinya, bila merasakan kelemahan menjadi takut dan tidak tenang. Oleh karena itu, dengan memperhatikan bukti-bukti kekuasaan Allah hatinya menjadi tentram. Allah berfirman,

”Dan (Ingatlah) ketika Ibrahim berkata,’Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau mengidupkan orang mati.’Allah berfirman,’Belum percayakah engkau?’ Dia (Ibrahim) menjawab,’Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).’ Dia (Allah) berfirman,’Kalau begitu ambilah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan diatas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.’ Ketahuilah bahwa Allah Maha-perkasa,
Mahabijaksana.”(al-Baqaraah: 260)

4. BERSYUKUR

Allah swt. memberikan begitu banyak kenikmatan yang harus disyukuri, bila tidak Allah memberikan azab yang membuat kita tidak tenang. Allah berfirman,

”Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tentram, rezeki datang kepadanya berlimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah, karena itu Allah menimpakan kepada mereka bencana kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang mereka perbuat”(an-Nahl: 112)

5. TILAWAH, TASMI’, DAN TADABBUR AL-QUR’AN

Al-Qur’an adalah kitab yang berisi sebaik- baik perkataan, karenanya membaca (tilawah,), mendengar bacaan (tasmi’), dan mengkaji (tadabbur) ayat-ayat suci Al-Qur’an membuat hati menjadi tenang. Allah berfirman,

”Aku telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur’an yang serupa (ayat-ayatnya)lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka ketika mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa dibiarkan sesat oleh Allah, maka tidak seorang pun yang dapat memberi petunjuk.”(az-Zumar: 23)

Dengan jiwa yang tenang, seorang muslim akan mampu menjalani kehidupannya secara baik. Oleh karena itu, Allah swt memanggil orang yang jiwanya tenang untuk masuk ke dalam surga-Nya. Allah berfirman,

”Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha dan diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku.”(al-Fajr:27-30)


๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด
■Website: www.hambaAllah.net
■FanPage : Kajian On line-Hamba Allah
■FB : KAJIAN ON LINE-HAMBA ALLAH
■Twitter: @kajianonline_HA
■Daftar HA via wa ketik: Nama-L/P-nikah/belum-no wa-domisili, kirim ke:
Alinda : +6287702277407 (akhwat)
Ruly : +6285717777097 (ikhwan)
Kamis, 03 September 2015 - 0 komentar

AGAR IBADAH KEMBALI TERASA NIKMAT

➖➖➖➖➖➖➖➖
Tangal : 26 Agustus 2015/11 Dzulqaidah 1436 H
Narasumber: Ustadzah Rini
Materi : Sabar
Admin : Bunda Saydah & Bunda Nining
Notulent : bunda mimi
------------------

ุจุณู… ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุฑุญู…ู† ุงู„ุฑุญูŠู…
 
Pagi ini kita akan mendiskusikan tentang : 
AGAR IBADAH KEMBALI TERASA NIKMAT

Segala puji hanya bagi Allah, shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Rasulullah, dan aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya selain Allah yang Maha Esa dan tiada sekutu bagiNya dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusanNya.. Amma Ba’du.

Di antara anugrah Allah kepada hambaNya adalah kelezatan dalam beribdah, yang aku maksudkan adalah apa yang dirasakan oleh seorang muslim dari ketenangan jiwa dan kebahagian kalbu, lapang dada dalam menjalankan beribadah, dan kelezatan yang dirasakan oleh seorang hamba akan berbeda-beda tergantung pada kekuatan dan kelemahan iman seseorang. Allah SWT berfirman: 


ู…َู†ْ ุนَู…ِู„َ ุตَุงู„ِุญًุง ู…ِّู† ุฐَูƒَุฑٍ ุฃَูˆْ ุฃُู†ุซَู‰ ูˆَู‡ُูˆَ ู…ُุคْู…ِู†ٌ ูَู„َู†ُุญْูŠِูŠَู†َّู‡ُ ุญَูŠَุงุฉً ุทَูŠِّุจَุฉً ูˆَู„َู†َุฌْุฒِูŠَู†َّู‡ُู…ْ ุฃَุฌْุฑَู‡ُู… ุจِุฃَุญْุณَู†ِ ู…َุง ูƒَุงู†ُูˆุงْ ูŠَุนْู…َู„ُูˆู†َ


Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”. QS. Al-Nahl: 97 

Seyogyanya bagi seorang muslim untuk berusaha semaksimal mungkian agar dirinya bisa merasakan kelezatan dalam beribadah. Nabi saw bersabda kepada Bilal: “Bangkitlah wahai Bilal dan tenangkanlah kita dengan shalat”, karena beliau merasakan kelezatan dan kebahagian hati yang tinggi padanya, dan Nabi saw memanjangkan shalat malam sebagai bukti atas yang dirasakannya berupa ketenangan dan kebahagiaan bermunajat kepada Allah. Dan kebenaran perkara ini telah disebutkan di dalam firman Allah swt. Allah swt berfirman: 


ูˆَุงุณْุชَุนِูŠู†ُูˆุงْ ุจِุงู„ุตَّุจْุฑِ ูˆَุงู„ุตَّู„ุงَุฉِ ูˆَุฅِู†َّู‡َุง ู„َูƒَุจِูŠุฑَุฉٌ ุฅِู„ุงَّ ุนَู„َู‰ ุงู„ْุฎَุงุดِุนِูŠู†َ


Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) salat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk”, QS. Al-Baqarah: 45

Dan Mu’adz bin Jabal menangis pada saat kematiannya dan ditanyakan kepadanya perihal tersebut, dia menjawab: Aku hanya menangis karena akan meninggalkan kehausan saat meninggalkan kelezatan makanan dan berkumpul besama para ulama pada halaqah-halaqah zikir.

Ibnu Taimiyah rahimhullah berkata: Sesungguhnya di dalam dunia ini ada surga di mana jika seseorang tidak memasukinya maka dia tidak akan bisa memasuki surga akherat”. 

Seorang ulama salaf berkata: Orang-orang miskin penghuni dunia adalah orang yang keluar meninggalkan dunia sementara dia tidak merasakan kelezatan apa yang ada padanya, dikatakan kepadanya: Apakah yang paling lezat di dunia ini?. Dia menjawab: Mencintai Allah dan mengenalNya serta berdzikir kepadaNya atau yang serupa dengannya”. 

Dan Nabi saw menjelaskan bahwa ketaatan itu memiliki kelezatan yang bisa dirasakan oleh orang yang beriman.

Dari Anas ra bahwa Nabi saw bersabda: Tiga perkara yang apabila terdapat pada seseorang maka dia akan merasakan manisnya keimanan: Allah dan RasulNya lebih dicintainya dari selain keduanya, tidak mencintai seseorang kecuali karena Allah dan benci kembali kepada kekpuruan sama seperti kebencian dirinya dicapakkan ke dalam api neraka”. 

Di dalam sebuah riwayat disebutkan: Orang yang dicampakkan ke dalam api lebih disukainya daripada kembali kepada Yahudi atau Nashrani”. 


Di antara cara meraih kelezatan di dalam beribadah adalah:

1. Berusaha semaksimal mungkin untuk selalu taat kepada Allah sehingga dia terbiasa dan senang dengannya. Terkadang jiwa ini menjauh pada ppermulaan langkah mengawali usaha namun jika dia tetap telaten mengencangkan lengan bajunya, dan dia memiliki keinginan yang tinggi maka dia insyallah akan mendapatkannya. Maka urusan ini menuntut kesabaran dan kekuatan menanggung derita. Allah swt berfirman:

ูŠَุง ุฃَูŠُّู‡َุง ุงู„َّุฐِูŠู†َ ุขู…َู†ُูˆุงْ ุงุตْุจِุฑُูˆุงْ ูˆَุตَุงุจِุฑُูˆุงْ ูˆَุฑَุงุจِุทُูˆุงْ ูˆَุงุชَّู‚ُูˆุงْ ุงู„ู„ّู‡َ ู„َุนَู„َّูƒُู…ْ ุชُูْู„ِุญُูˆู†َ

Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung. QS. Ali Imron: 200.

Allah swt berfirman:

ูˆَุฃْู…ُุฑْ ุฃَู‡ْู„َูƒَ ุจِุงู„ุตَّู„َุงุฉِ ูˆَุงุตْุทَุจِุฑْ ุนَู„َูŠْู‡َุง ู„َุง ู†َุณْุฃَู„ُูƒَ ุฑِุฒْู‚ًุง ู†َّุญْู†ُ ู†َุฑْุฒُู‚ُูƒَ ูˆَุงู„ْุนَุงู‚ِุจَุฉُ ู„ِู„ุชَّู‚ْูˆَู‰

Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan salat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kami lah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa. QS. Thaha: 132

Dari Fudholah bin Ubaidillah ra bahwa Nabi saw bersabda: Mujahid yang sebenarnya adalah orang yang berjihad melan hawa nafsunya karena Allah”. 

Seorang ulama salaf berkata: Aku senantiasa mengarahkan jiwaku agar beribadah kepada Allah padahal dia menangis dan mengeluh, sehingga aku tetap mengarahkannya sementara dia telah tersenyum (menikmati ibadah).

Ibnu R ajab berkata: Ketahuilah bahwa jiwamu itu bagai tungganganmu, jika dia mengetahui dirimu sedang bersemangat maka diapun bersemangat dan jika dia mengetahui bahwa dirimu sedang merasakan kemalasan maka dia menuntut darimu dan meminta bagian istirahat memenuhi syahwat”. 

2. Menjauhi dosa baik yang kecil atau besar. Sesungguhnya kemaksiatan adalah dinding yang menghalangi seseorang merasakan kelezatan beribadah, karena dia melahirkan kekerasan hati, kekasaran dan kegersangan jiwa. Sebagian ulama salaf berkata: Allah tidak menghantam seseorang dengan siksa yang lebih besar dari pada hati yang kasar”.

Ibnul Qoyyim rahimullah berakata: Setiap kali dosa-dosa menumpuk maka kegelisahan akan meningkat, dan kehidupan yang paling pahit adalah kehidupan orang yang dihantui rasa gelisah dan takut dan hidup yang paling indah adalah kehidupan orang yang tenang, seandainya orang yang berakal melihat dan membandingkan kelezatan bermaksiat, dan apa-apa yang diakibatkannya dari rasa takut dan gelisah, maka di sanalah dia menyadari keburukan keadaannya dan ketertipuannya, yaitu pada saat seseorang telah menggadai ketanangan kemanan dan kemanisan beribadah dengan kegelisahan maksiat dan apa-apa yang dilahirkannya dari sifat rasa takut dan bahaya yang diakibatkannya”. 

Syaikhul Islam rahimhullah berkata: Jika engkau tidak mendapatkan suatu pekerjaan tidak mendatangkan ketenangan di dalam hatimu dan kelapangan bagi dadamu maka hendaklah engkau mewaspadainya, sebab Allah Ta’ala adalah Tuhan Yang Maha Bersyukur, yaitu Dia pasti memberikan balasan bagi amal hambaNya yang telah dikerjakannya di dunia memberikan rasa lezat di dalam hatinya, kekuatan dan kelapangan serta kesenangan dan jika dia tidak mendapatkan hal tersebut berarti amal itu telah bercampur dengan sesuatu yang lain”. 

Supyan ATsauri berkata: Aku tercegah mengerjakan bangun malam akibat suatu dosa yang pernah aku lakukan”. 

Wuhaib bin Al-Ward ditanya: kapankah seseorang kehilangan kelezatan beribadah?. Apabila dia terjemabab dalam kemaksiatan atau setelah dia selesai menjalankannya?. Dia menjawab: Seseorang akan kehilangan lezatnya beribadah pada saat dia ingin melakukan maksiat.

3. Meninggalkan makanan, minuman dan pembicaran serta pandangan yang berlebihan, maka cukup bagi seorang muslim untuk memakan makanan dan meminum minuman yang bisa membantunya menunaikan ibadah dan amalnya, maka janganlah dia makan dan minum secara berlebihan. Allah swt berfirman:

ูˆูƒُู„ُูˆุงْ ูˆَุงุดْุฑَุจُูˆุงْ ูˆَู„ุงَ ุชُุณْุฑِูُูˆุงْ ุฅِู†َّู‡ُ ู„ุงَ ูŠُุญِุจُّ ุงู„ْู…ُุณْุฑِูِูŠู†َ

“…makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”. QS. Al-A’raf: 31

Dari Miqdad bin Ma’di Kari bra bahwa Nabi saw bersabda: Tidaklah seorang anak Adam mengisi sebuah bejana yang lebih buruk dari perutnya, maka cukup bagi anak Adam beberapa suap untuk menegakkan tulang punggungnya, namun jika hal itu mesti dilakukan maka hendaklah dia mengisi sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertiga lagi untuk nafasnya”. 

Seorang ulama salaf berkata: Ketenangan hati pada sedikitnya dosa dan ketenangan perut pada sedikitnya makanan dan ketenangan lisa pada sedikitnya berbicara. Dan aku mengakhiri dengan perakataan Ibnul Qoyyim rahimhullah di mana berkata: Janganlah engkau menyangka bahwa firman Allah yang mengatakan:

ุฅِู†َّ ุงู„ْุฃَุจْุฑَุงุฑَ ู„َูِูŠ ู†َุนِูŠู…ٍ ูˆَุฅِู†َّ ุงู„ْูُุฌَّุงุฑَ ู„َูِูŠ ุฌَุญِูŠู…ٍ

Sesungguhnya orang-orang yang banyak berbakti benar-benar berada dalam surga yang penuh kenikmatan, dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka. QS. Al-Infithar: 13-14)) khusus terjadi pada hari kebangkitan semata, namun mereka mendapat kenikmatan pada tidak fase kehidupan dan mereka yang lain mendapat siksa neraka jahim pada tiga fase kehidupan, kelezatan dan kenikmatan apakah di dunia ini selain baiknya hati dan kelapangan dada, ma’rifat kepada Allah serta mencintaiNya dan beramal sesuai dengan apa yang dikehendakiNya, dan bukankah kehidupan yang sebenarnya itu kecuali kehidupan hati yang sehat? Allah swt telah memuji Nabi Ibrahim alaihis salam karena hatinya yang selamat. Allah swt berfirman: 

ูˆَุฅِู†َّ ู…ِู† ุดِูŠุนَุชِู‡ِ ู„َุฅِุจْุฑَุงู‡ِูŠู…َ ุฅِุฐْ ุฌَุงุก ุฑَุจَّู‡ُ ุจِู‚َู„ْุจٍ ุณَู„ِูŠู…ٍ

Dan sesungguhnya Ibrahim benar-benar termasuk golongannya (Nuh). (Ingatlah) ketika ia datang kepada Tuhannya dengan hati yang suci. QS. Al-Shoffat: 83-84

Allah menceritakan tentang hati di dalam firmanNya: 

ูŠَูˆْู…َ ู„َุง ูŠَู†ูَุนُ ู…َุงู„ٌ ูˆَู„َุง ุจَู†ُูˆู†َุฅِู„َّุง ู…َู†ْ ุฃَุชَู‰ ุงู„ู„َّู‡َ ุจِู‚َู„ْุจٍ ุณَู„ِูŠู…ٍ

(yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih, QS. Al-Syu’ara’: 88-89

Dan hati yang selamat adalah hati yang selamat dari kesyirikan, rasa dengki, hasad, iri, pelit, sombong dan ambisi terhadap dunia dan jabatan. Dia selamat dari segala bencana yang menjauhkannya dari Allah, dan selamat dari segala syubhat yang bertenentangan dengan apa diberitakan olehNya, dan selamat dari syahwat yang melawan perintahNya, selamat dari segala keinginan yang menyaingi kehendakNya, selamat dari segala sesuatu yang memutusakannya dari Allah, hati yang selamat ini berada dalam surga yang disegerakan di dunia ini, mendapat kenikmatan di dalam alam Barzakh dan kenikmatan pada hari pembalasan”.

4. Hendaklah seorang hamba merasakan bahwa ibadah yang dilakukannya ini, baik shalat, puasa, haji dan shadaqah adalah sebagai waujud ketaatan dirinya kepada Allah dan guna mengharap keredahaan Allah, dan ibadah ini sebagai perbuatan yang disenangi oleh Allah dan diridahiNya dan ibadah inilah yang akan mendekatkan dirinya kepada Allah swt.

Diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari di dalam kitab shahihnya dari Abi Hurairah bahwa Nabi saw bersabda: Sesungguhnya Allah berfirman: Barangsiapa yang memusuhi hambaKu maka aku telah mengumumkan perang terhadapnya, dan tidaklah seorang hamba bertaqarrub kepadaku dengan suatu ibadah yang lebih Aku cintai dari apa yang telah aku wajibkan baginya, dan hambaku senantisa beribadah kepadaku dengan ibadah-ibadah yang sunnah sehingga aku mencintainya, maka jika aku mencintainya maka aku menjadi pendengaran yang dipergunakannya untuk mendengar, menjadi pandangannya yang dipergunakannya untuk melihat, menjadi tangannya yang dipergunakan untuk memegang, dan menjadi kaki yang dipergunakan untuk melangkah, jika dia meminta kepadaku niscaya aku mengasihinya dan jika meminta ampun kepadaKu niscaya Aku akan mengampuninya dan jika dia berlindung denganKu niscaya Aku pasti melindunginya, dan tidaklah aku pernah ragu melakukan sesuatu seperti keraguan diriku mengambil nyawa seorang yang beriman, dia membenci kematian dan Aku tidak suka berbuat buruk kepadanya”. 


5. Hendaklah seorang hamba menyadari bahwa semua ibadah yang dilakukannya ini tidak sia-sia dan tidak akan menghilang, sebagaimana punahnya harta duniawi, baik harta dan jabatan serta kelezatannya, bahkan seorang hamba akan merasakan kelezatannya bahkan itulah yang paling dibutuhkannya, bahkan juga dia akan mendapatkan buahnya di dunia selain dari apa yang akan disimpankannya baginya oleh Allah di akherat dan itu adalah balasan yang paling mulia dan besar. Maka barangsiapa yang menyadarinya niscya dia tidak akan menghiraukan jika gagal meraih dunia dan merasa senang dengan ibadah yang telah dirasakan manisnya ini. Allah swt berfirman:

ูˆَู…َู† ูŠَุนْู…َู„ْ ู…ِู†َ ุงู„ุตَّุงู„ِุญَุงุชِ ูˆَู‡ُูˆَ ู…ُุคْู…ِู†ٌ ูَู„َุง ูŠَุฎَุงูُ ุธُู„ْู…ًุง ูˆَู„َุง ู‡َุถْู…ًุง

Dan barang siapa mengerjakan amal-amal yang saleh dan ia dalam keadaan beriman, maka ia tidak khawatir akan perlakuan yang tidak adil (terhadapnya) dan tidak (pula) akan pengurangan haknya. QS. Thaha: 112 

Diriwayatkan oleh Muslim di dalam kitab shahihnya dari Al-Abbas bin Abdul Muththalib ra bahwa Nabi saw bersabda: Orang yang akan merasakan ledzatnya keimanan adalah orang yang rela Allah sebagai Tuhannya, Islam sebagai agamanya dan Muhammad sebagai Rasul utusan Allah”. 

Di dalam Ashahihaini dari hadits riwayat Abu Hurairah bahwa Nabi saw bersabda: Barangsiapa yang berinfaq dengan dua pasang di jalan Allah maka dia akan diseur dari pintu surga: Wahai hamba Allah ini adalah lebih baik, maka barangsiapa yang termsuk orang yang ahli shalat maka dia akan dipanggil dari pintu shalat, dan barangsiapa yang termasuk ahli jihad maka dia akan dipanggil dari pintu-pintu jihad, serta barangsiapa yang termasuk ahli puasa maka dia akan diseur dari pintu Al-Rayyan, dan barangsiapa yang termasuk ahli shadaqah maka dia akan dipanggil dari pintu shadaqah”. 

Wallahua'lam bish showab

SESI TANYA JAWAB


Pertanyaan

Ummi alif apakah sy termasuk org yg belum bisa menikmati ibadah ? Ketika haid dtg kita kan meninggalkan ibadah" ygtdk bisa dilakukan saat haid spt shalat dan puasa..setelah selesai haid koq serasa lesu gitu untuk memulai ibadah lg..klo yg wajibnya sih gak tp yg sunnahnya spt qiyamullail puasa sunnah atau sholat dhuha..hari pertamanya spt harus dipaksakan dlu kerasa berat tp stlh bbrp hari berlalu biasa lg..jd terkadang suka bete ummi kalau haid dtg...
Terus apa yg bisa dilakukan spy hal tsb tidak terjadi berulang ulang...terimakasih

Jawaban

gak ada yang perlu di "bete"in Umm jika haid datang...karena itu adalah sunnatullah,dinikmati saja.
Ibadah memang harus dipaksa agar menjadi terbiasa,jangankan yang sunnah terkadang yg wajibpun masih harus dipaksa,sholat tepat waktu misalnya...
Sekarang...tinggal dinikmati aja semua prosesnya. Memaksakan diri,belajar bersegera&berusaha istiqomah dalam beramal merupakan proses dimana justru itu yang akan dinilai oleh Allah
Jika malas sudah melanda,kuatkan azzam untuk bersegera,ikuti kata hati karena hati adalah sarana petunjuk&hidayah datang.wallahua'lam

Pertanyaan

Ustdzh.. Tanya
Pandangan yg berlebihan itu seperti apa ya.. Terima kasih..jwbnnya ustdzah

Jawaban

melihat segala sesuatu yang bukan menjadi keperluan/hak kita
Misal:melihat lawan jenis yg bukan mahram secara berlebih,nonton televisi,menggunakan hape/gedget dll secara berlebihan yang bisa mematkan hati&menghalangi untuk dzikrullah


Pertanyaan

Ustadzah bagaimana cara mengembalikan fokus dlm sholat...dirokaat pertama mungkin bisa g tringat tntang sesuatu tp dirokaat selnjtnya terkadang da j fikiran yg mengganggu...??? Jazaakillah

Jawaban

cara paling efektif adalah dengan mengingat dengan siapa kita berhadapan,bagaimana cara kita "menghormati" sang pemilik nyawa...ketika ingat yang lain segera fokuskan hanya Allah.Allah..Allah...
Seribu kali kita mengingat yang lain...seribu kali pula kembalikan ingatan kita padaNya.wallahua'lam

Pertanyaan

Assalamualaikum ustdz, gmn cara menghilangkan rasa takut utk wudhu tgh mlm buat sholat QL, bskah diganti bertayammum jika trpksa semisal soreny hbs ntn film horor dan trbayang2 

Jawaban

ketika kita masih takut kepada selainNya,maka keimanankita harus semakin ditingkatkan,kita harus meyakini bahwa Allah selalu melindungi hamba hambaNya,apalagi mau melakukan ibadah kepadaNya. Sebaiknya dihindari tontonan/hal hal yang dapat membuat kita takut selain kepada Allah. 

Pertanyaan

Asslmkmwrwb ustadzah.gmn cr kt agar komitmen dg ibadah" yg kt lakukan,krn kt th ibadah kt kdg mengalami fluktuasi,minimal jgn futur" bgt.gmn ya ustadzah? Jazakillah ustadzah..

Jawaban

al imanu yazid wa yankuz...iman itu naik turun,bagaimana supaya saat futur tidak sampai "keterlaluan",maka selalulah ingat mati...itu cara ampuh untuk mengatasi futur
Bayangkan seandainya saat kita malas untuk shalat tiba tiba malaikat maut menjemput kita,karena kita tidak pernah tahu kapan kita dipanggil olehNya,semoga saat itu adalah saat saat terbaik kita dalam mengingatNya sehingga kita bisa khusnul khotimah.aamiin...


Kita tutup Majelis hari ini dengan do'a, 

ุณُุจْุญَุงู†َูƒَ ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ูˆَุจِุญَู…ْุฏِูƒَ ุฃَุดْู‡َุฏُ ุฃَู†ْ ู„ุงَ ุฅِู„ู‡َ ุฅِู„ุงَّ ุฃَู†ْุชَ ุฃَุณْุชَุบْูِุฑُูƒَ ูˆَุฃَุชُูˆْุจُ ุฅِู„َูŠْูƒَ

“Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allailahailla anta astaghfiruka wa’atubu ilaik”

Artinya : “Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.” (HR. Tirmidzi, Shahih)